Sabtu, 31 Mei 2008

Pelajaran tentang Politik

Apa sih yang kita tahu tentang politik? Sebuah sistem yang terdapat di pemerintahankah? Bayak orang yang ngomong ini itu tapi tidak ada buktinya? Atau sebuah ilmu untuk bisa melakukan manipulasi orang, uang, ataupun hukum. Sebelumnya jangan berpikir tentang politik yang ada pada pemerintahan, DPR, ataupun kalayak kehidupan orang-orang tua dulu. Opend mind dan ayo kita ketahui apa sebenarnya politik itu sendiri!!!

Politik dari WIKIPEDIA Indonesia disebutkan bahwa, Politik adalah proses pembentukan dan pembagian kekuasaan dalam masyarakat yang antara lain berwujud proses pembuatan keputusan, khususnya dalam negara. Pengertian ini merupakan upaya penggabungan antara berbagai hal yang berbeda mengenai definisi hakikat politik yang dikenal dalam ilmu politik.

Politik adalah seni dan ilmu untuk meraih kekuasaan secara konstitusional maupun nonkonstitusional.

Di samping itu politik juga dapat ditilik dari sudut pandang berbeda, yaitu antara lain:

  • politik adalah usaha yang ditempuh warga negara untuk mewujudkan kebaikan bersama (teori klasik Aristoteles)
  • politik adalah hal yang berkaitan dengan penyelenggaraan pemerintahan dan negara
  • politik merupakan kegiatan yang diarahkan untuk mendapatkan dan mempertahankan kekuasaan di masyarakat
  • politik adalah segala sesuatu tentang proses perumusan dan pelaksanaan kebijakan politik
Nah itulah berbagai definisi dari politik. Disini kita akan membahas tentang aplikasi politik disekitar kita. Kalau kamu hidup di dunia kemahasiswaan pasti pernah yang merasakan pemilu emtah itu pemilu umum Nasional, pemilihan Presiden RI, dan yang paling dekat adalah pemilihan preisden BEM atau Presiden senat. Kalo kita bicarakan untuk capres RI mungkin terlalu jauh, kita lebih dekatkan saja ke capres BEM atau senat

Pemilu merupakan salah satu aplikasi politik, disana kita bisa memberikan suara dan juga aspirasi-aspirasi kita terhadap calon pimpinan kita. Bukannya selama ini banyak yang bilang kalo pemimpin-pemimpin kita tidak mau dengar suara rakyat, nah kalo teman-teman merasa sebagai mahasiswa, ayolah kita sedikit peduli dengan kondisi tempat kita belajar, berikan aspirasi teman-teman. Kita belajar untuk bisa peduli dengan tempat tinggal kita dan menunjuk pemimpin terbaik untuk kita.

Nah kalo berbicara tentang memberikan aspirasi, hal ini akan merujuk yang namanya kampanye. Apakah kampanye itu?
Kampanye (WIKIPEDIA Indonesia) dalam politik adalah suatu usaha yang terorganisir untuk mempengaruhi proses pengambilan keputusan di dalam suatu kelompok. Dalam demokrasi, kampanye politis sering mengacu pada kampanye elektoral, dimana wakil terpilih atau referenda diputuskan. Kampanye politis juga meliputi usaha terorganisir untuk mengubah kebijakan di dalam suatu institusi.
Tahu tidak sebenarnya kerja dari kelompok-kelompok yang akan melakukan kampanye untuk calonnya bisa menjadi pekerjaan yang menyenangkan?

Berdasar dari pengalaman pribadi(hehe...), kita melihat tidak adanya hal buruk dalam kampanye tersebut. Sering dibilang kampanye cumak omong thok, banyak ngeluarin duwit, banyak yang nyogok san sini (dah capek nyakitin orang lagi,kan disogok-sogok^^). Menurut kita kampanye itu suatu proses yang menunjukkan kinerja dari sebuah tim. Dimana disana akan muncul yang namanya team work dan rasa kebersamaan.

Pertama-tama calon akan memiliki bahawan yang dinamakan TSK(team sukses kandidat). Team inilah yang akan berjuang keras untuk memperlihatkan kehebatan kandidatnya, mulai dari merapatkan bagaimana agar wajah-wajah kandidatnya bisa nempel dimana-mana, merapatkan agar para gadis-gadis bisa terpikat dengan ketampanan kandidatnya (lho???), dan berbagai hal lain yang berintikan menunjukkan bahwa kandidatnya adalah kandidat yang kompeten. Team ini juga memiliki tugas untuk mencari aspirasi-aspirasi dari masyarakat yang ada untuk disampaikan ke kandidatnya. Nah setelah itu kerja keras deh para TSK, mulai menggunting, menempel, memfoto, mengeprint, dan lain sebagainya. Setelah berbagai tempelan muncul, dimulailah tugas penting untuk TSK dan calon kandidat yaitu merapatkan bagaimana jalannya kampanye lisan. Kampanye lisan adalah salah satu prosedur kampanye dimana kandidat dapat menyuarakan visi dan misinya, selain itu sebagai tempat dan ajang masyarakat bisa menyampaikan aspirasi-aspirasinya, mulai tanyak udah punya pacar lum?, berapa prestasi kandidat, mau dibawa kemana masyarakatnya, sampai berbagai pertanyaan yang bisa bikin kepala kandidat pecah!!!

Setelah diadakan kampanye akhirnya kita bisa melanjutkan yang namanya pemilu. Nah mari teman-teman gunakan suara anda sekalian!!! Itulah sekelebatan tentang yang namanya politik Demokrasi dikampus, jadi janganlah berpikir politik itu selalu buruk karena kita walaupun secara tidak sadar teman-teman pasti pernah melakukan yang namanya politik. Politik bisa menjadi hal yang buruk jika niat dari pelaku politik juga buruk (dah buruk niat, buruk rupa pula duh kasihan^^). Tetep jaga motivasi teman-teman, lakukanlah banyak hal yang baik dan akhir kata wasalam.

By: segoro (segoro.mukti@gmail.com)

Senin, 21 April 2008

The power of NO!!!

Pembaca, saya ingin share kepada Anda soal kekuatan dari mengatakan
TIDAK dalam hidup kita. Bukankah kita lebih banyak diajar untuk
mengatakan YA kepada orang lain serta tidak menolak orang lain, sejak
kita masih kecil.

Jadi, adakah sisi positif dari mengatakan TIDAK dalam hidup kita.
Tentu! Dan saya berikan contoh kasusnya. Saya teringat saat saya
memutuskan untuk mengambil ilmu psikologi sebagai dasar basis ilmu
saya, saat kuliah. Sanak saudara saya mengatakan “Jangan deh. Apa sih
yang bisa diharapkan dari ilmu psikologi”. Saya mengatakan TIDAK
kepada mereka. Dan saya sangat gembira karena bisa teguh pada
keputusan saya.

Ternyata ilmu psikologi menjadi fundamental yang bagus bagi saya
dalam menulis, memberikan training serta menjadi seorang pembicara.
Begitu juga, saat memulai karir sebagai trainer. Saya keluar dari
perusahaan dan meninggalkan karir yang begitu menjanjikan.

Ketika menjadi freelance trainer, berbagai perusahaan dan eksekutif
search mencari saya dengan berbagai paket yang menggiurkan. Tapi,
saya senang bisa berkata TIDAK pada tawaran mereka sehingga saya bisa
berfokus untuk mewujudkan impian saya, dalam usia yang relatif muda.

Pembaca, memang betul sejak kecil kita dibiasakan untuk mengatakan
YA, tidak boleh mengecewakan orang lain, membuat orang lain senang
dengan setuju ataupun memberikan peng-YA-an kepada mereka. Tetapi,
ujung-ujungnya banyak cita-cita dan mimpi yang akhirnya terkorbankan
karena kita tidak mampu berkata TIDAK. Percayalah, untuk bisa sukses
kadang kita harus bisa belajar mengatakan TIDAK pada tempatnya.

Sikap negatif

Pertama, mengatakan TIDAK kepada orang yang bersikap negatif terhadap
ide dan mimpi Anda. Saya seringkali mengingatkan bahwa ‘opini adalah
komoditas yang paling murah’. Saat Anda memberikan ide Anda, biasanya
Anda harus siap menerima berbagai komentar, termasuk segala komentar
yang negatif.

Saat itu, lihatlah baik-baik dan lihat kredibilitas orang yang
mengatakan. Jika perlu, jangan membiarkan mereka mencuri mimpi Anda
hanya karena sebuah kata TIDAK yang mereka ucapkan.

Para penulis buku Chicken Soup for the Soul berisi kumpulan artikel
inspirasi terkenal sempat dibilang TIDAK oleh penerbit. Tetapi,
karena mereka tidak mau terpengaruh akhirnya buku tersebut hingga
sekarang menjadi buku yang begitu banyak menyentuh orang. Jadi, jika
ada orang yang bermaksud negatif dan mengatakan tidak kepada mimpi
yang Anda yakini, katakan saja, TERIMA KASIH dan teruslah berjuang
untuk mimpimu.

Kedua, mengatakan TIDAK kepada aktivitas yang mengacaukan Anda dari
kegiatan yang produktif dan bermanfaat. Adalah sangat umum, godaan
untuk istirahat dan bersenang-senang memboroskan waktu dengan tidak
produktif. Terkadang ada pula godaan untuk chit-chat, godaan untuk
ngobrol yang tidak produktif ataupun acara-acara popular yang
berlebih-an, yang akhirnya banyak menghabiskan waktu Anda yang
bermanfaat.

Terkadang, agar hidup Anda menjadi lebih berbuah, maka Anda harus
berani mengatakan TIDAK kepada mereka yang ingin mencuri waktu Anda.
Ingatlah selalu, ‘kalau Anda tidak mulai belajar mengendalikan waktu
Anda maka orang lainlah yang mulai akan mengendalikan waktu Anda’.
Take control of your own time.

Ketiga, mengatakan TIDAK kepada tawaran-tawaran yang tampaknya
menggiurkan tetapi mengacaukan Anda dari cita-cita Anda. Memang,
musuh dari sesuatu yang baik adalah sesuatu yang lebih baik.

Kadang-kadang, ada hal-hal yang kelihatannya berguna dan bermanfaat,
tetapi kalau ki-ta perhatikan baik-baik, maka hal tersebut sebenarnya
tidaklah membawa kita lebih dekat dengan cita-cita kita.

Saya salut dengan seorang rekan saya yang membaktikan hidupnya untuk
melayani kehidupan rohani para mahasiswa. Saya tahu bahwa ia pun
mungkin membutuhkan dana untuk kehidupan keluarganya.

Tetapi saat ada undangan untuk berbicara di kota lain. Ternyata ia
menolak dengan mengatakan dengan sopan, “Iya saya memang membutuhkan
dana tetapi saya sudah memutuskan menghabiskan minggu ini untuk
memberikan konseling pada para mahasiswa dampingan saya. Terpaksa
saya katakan TIDAK karena saya sudah punya komitmen waktu dalam
minggu ini”.

Keempat, mengatakan TIDAK kepada berbagai godaan yang justru
menjatuhkan Anda dari sisi martabat dan moral Anda. Dikatakan bahwa
seringkali HARTA, TAHTA dan WANITA banyak menjadi godaan yang
menjatuhkan. Kisah yang terjadi sejak penciptaan manusia pertama.

Tetapi sering godaan ini akan bagus jika sejak awal kita tidak
menerimanya. Misalkan pernah tawaran mendapatkan proyek tertentu
tetapi harus dengan menyediakan wanita ataupun sejumlah uang suap.

Celakanya sekali kita terbiasa dengan proses kerja seperti ini, maka
kitapun akan jadi keterusan menjalankan bisnis dengan cara seperti
itu. Dalam situasi seperti ini, maka akan menjadi sulit bagi kita
untuk mengajarkan nilai-nilai yang positif dan baik kepada bawahan
maupun anak-anak kita, kalau kita sendiri tidak punya integritas.

aya masih ingat, betapa kagetnya saya saat seorang aktivis yang
dulunya dikenal jujur akhirnya terbukti korupsi dan masuk penjara.
Ternyata segala sesuatu dimulai dari ‘menerima’ dan terlalu toleran
dengan hal yang kecil. Ketidakmampuan mengatakan TIDAK akhirnya
menjeratnya ke penjara.

Kelima, mengatakan TIDAK kepada orang yang mengatakan TIDAK kepada
Anda. Dalam hidup kadang-kadang kita harus persisten. Inilah maksud
dari keberanian mengatakan TIDAK ini.

Saya teringat dengan cerita lucu tentang seorang direktur yang
mengatakan bahwa dia telah menolak lima kali seorang sales yang
melamar lewat sekretarisnya untuk jadi sales di tempatnya.

Si sales ini dengan tersenyum hanya berkata, “Saya orang yang lima
kali ditolak itu!”. Tetapi, akhirnya justru dialah yang diterima jadi
sales. Pembaca, kadang kita pun harus berani bilang TIDAK kepada
orang yang berkata TIDAK kepada kita.

Sumber: The power of No! oleh Anthony Dio Martin, Director HR
Excellency

Diambil dari millist resonansi

Rabu, 16 April 2008

4 Tipe Manusia Hadapi Tekanan Hidup

4 Tipe Manusia Hadapi Tekanan Hidup


“Semua kesulitan sesungguhnya merupakan kesempatan bagi jiwa kita untuk tumbuh” (John Gray)

Pembaca, hidup memang tidak lepas dari berbagai tekanan. Lebih-lebih,hidup di alam modern ini yang menyuguhkan beragam risiko. Sampai seorang sosiolog Ulrich Beck menamai jaman kontemporer ini dengan masyarakat risiko (risk society). Alam modern menyuguhkan perubahan cepat dan tak jarang mengagetkan.

Nah, tekanan itu sesungguhnya membentuk watak, karakter, dan sekaligus menentukan bagaimana orang bereaksi di kemudian hari. Pembaca, pada kesempatan ini, saya akan memaparkan empat tipe orang dalam menghadapi berbagai tekanan tersebut. Mari kita bahas satu demi satu tipe manusia dalam menghadapi tekanan hidup ini.

Tipe pertama, tipe kayu rapuh. Sedikit tekanan saja membuat manusia ini patah arang. Orang macam ini kesehariannya kelihatan bagus. Tapi, rapuh sekali di dalam hatinya. Orang ini gampang sekali mengeluh pada
saat kesulitan terjadi.

Sedikit kesulitan menjumpainya, orang ini langsung mengeluh, merasa tak berdaya, menangis, minta dikasihani atau minta bantuan. Orang ini perlu berlatih berpikiran positif dan berani menghadapi kenyataan hidup.

Majalah Time pernah menyajikan topik generasi kepompong (cacoon generation). Time mengambil contoh di Jepang, di mana banyak orang menjadi sangat lembek karena tidak terbiasa menghadapi kesulitan. Menghadapi orang macam ini, kadang kita harus lebih berani tega. Sesekali mereka perlu belajar dilatih menghadapi kesulitan. Posisikan kita sebagai pendamping mereka.

Tipe kedua, tipe lempeng besi. Orang tipe ini biasanya mampu bertahan dalam tekanan pada awalnya. Namun seperti layaknya besi, ketika situasi menekan itu semakin besar dan kompleks, ia mulai bengkok dan
tidak stabil. Demikian juga orang-orang tipe ini. Mereka mampu menghadapi tekanan, tetapi tidak dalam kondisi berlarut-larut.

Tambahan tekanan sedikit saja, membuat mereka menyerah dan putus asa. Untungnya, orang tipe ini masih mau mencoba bertahan sebelum akhirnya menyerah. Tipe lempeng besi memang masih belum terlatih. Tapi, kalau
mau berusaha, orang ini akan mampu membangun kesuksesan dalam hidupnya.

Tipe ketiga, tipe kapas. Tipe ini cukup lentur dalam menghadapi tekanan. Saat tekanan tiba, orang mampu bersikap fleksibel. Cobalah Anda menekan sebongkah kapas. Ia akan mengikuti tekanan yang terjadi.
Ia mampu menyesuaikan saat terjadi tekanan. Tapi, setelah berlalu, dengan cepat ia bisa kembali ke keadaan semula. Ia bisa segera melupakan masa lalu dan mulai kembali ke titik awal untuk memulai lagi.

Tipe keempat, tipe manusia bola pingpong. Inilah tipe yang ideal dan terhebat. Jangan sekali-kali menyuguhkan tekanan pada orang-orang ini karena tekanan justru akan membuat mereka bekerja lebih giat, lebih termotivasi, dan lebih kreatif. Coba perhatikan bola pingpong. Saat ditekan, justru ia memantuk ke atas dengan lebih dahsyat. Saya teringat kisah hidup motivator dunia Anthony Robbins dalam salah satu biografinya.

Untuk memotivasi dirinya, ia sengaja membeli suatu bangunan mewah, sementara uangnya tidak memadai. Tapi, justru tekanan keuangan inilah yang membuat dirinya semakin kreatif dan tertantang mencapai tingkat
finansial yang diharapkannya. Hal ini pernah terjadi dengan seorang kepala regional sales yang performance- nya bagus sekali.

Bangun network

Tetapi, hasilnya ini membuat atasannya tidak suka. Akibatnya, justru dengan sengaja atasannya yang kurang suka kepadanya memindahkannya ke daerah yang lebih parah kondisinya. Tetapi, bukannya mengeluh seperti
rekan sebelumnya di daerah tersebut. Malahan, ia berusaha membangun netwok, mengubah cara kerja, dan membereskan organisasi. Di tahun kedua di daerah tersebut, justru tempatnya berhasil masuk dalam daerah tiga top sales.

Contoh lain adalah novelis dunia Fyodor Mikhailovich Dostoevsky. Pada musim dingin, ia meringkuk di dalam penjara dengan deraan angin dingin, lantai penuh kotoran seinci tebalnya, dan kerja paksa tiap hari. Ia mirip ikan herring dalam kaleng. Namun, Siberia yang beku tidak berhasil membungkam kreativitasnya.

Dari sanalah ia melahirkan karya-karya tulis besar, seperti The Double dan Notes of The Dead. Ia menjadi sastrawan dunia. Hal ini juga dialami Ho Chi Minh. Orang Vietnam yang biasa dipanggil Paman Ho
ini harus meringkuk dalam penjara. Tapi, penjara tidaklah membuat dirinya patah arang. Ia berjuang dengan puisi-puisi yang ia tulis. A Comrade Paper Blanket menjadi buah karya kondangnya.

Nah, pembaca, itu hanya contoh kecil. Yang penting sekarang adalah Anda. Ketika Anda menghadapi kesulitan, seperti apakah diri Anda? Bagaimana reaksi Anda? Tidak menjadi persoalan di mana Anda saat ini.
Tetapi, yang penting bergeraklah dari level tipe kayu rapuh ke tipe selanjutnya. Hingga akhirnya, bangun mental Anda hingga ke level bola pingpong. Saat itulah, kesulitan dan tantangan tidak lagi menjadi
suatu yang mencemaskan untuk Anda. Sekuat itukah mental Anda?

Sumber: 4 Tipe Manusia Hadapi Tekanan Hidup oleh Anthony Dio Martin

Rabu, 09 April 2008

Kak Seto dan kariernya

Kehilangan Adik Bikin Kak Seto Tekuni Dunia Anak

Kehilangan orang yang kita sayangi, pasti akan membuat kita sedih. Namun ada pepatah yang menyatakan, di mana ada musibah pasti ada hikmahnya. Hal ini yang dialami oleh anak dari pasangan Mulyadi Effendy dan Mariati.

Seto Mulyadi atau biasa dikenal dengan Kak Seto, ternyata menjalani masa suram sebelum terjun ke dunia anak. Berawal dari kematian sang adik Arief Budiman saat berumur tiga tahun akibat penyakit campak, membuat Seto mulai menekuni dunia anak.

Sehingga pernah suatu saat Seto dan Kresno Mulyadi (adik kembar Seto) pergi ke sebuah toko mainan, tiba-tiba terucap dari dua bersaudara ini untuk membeli salah satu boneka untuk sang adik. Namun, sang ibu Mariati dengan bijak meminta kedua anaknya untuk berdoa agar mendapat adik lagi. Akan tetapi, hingga keduanya beranjak dewasa belum dikaruniakan adik.

Seto juga tidak dapat menghilangkan pengalaman masa lalu saat gagal masuk Fakultas Kedokteran yang menjadi impian terbesarnya. Bahkan sangkin nekatnya, Tong -panggilan sayang Seto- pergi ke Jakarta dengan bermodal teman kenal di kereta.

Pengalaman pahitpun pernah dirasakan pria kelahiran 28 Agustus 1951 Klaten, Jawa Tengah ini. "Saya pernah menjadi pengaduk semen, tukang batu. Tukang parkir pernah saya lalui saat pertama kali berada di Jakarta," ujar Ketua Umum Komisi Nasional Perlindungan Anak ini.

Sampai akhirnya, Tong melihat salah satu acara anak yang selalu ditangkan sore hari di Stasiun TVRI dengan asuhan Ibu â€~Sandiah' Kasur. Saat itu, hatinya tergerak untuk ambil bagian dalam acara tersebut. Dengan tekad yang kuat, Tong menghampiri rumah Ibu Kasur berharap dapat menyalurkan kecintaannya di dunia anak.

Pucuk dicinta ulampun tiba, saat menghampiri rumah Ibu Kasur malah bertemu dengan Bapak â€~Soerjono' Kasur. "Kemudian, saya meminta menjadi asisten Pak Kasur secara sukarela tanpa dibayar. Tanpa pikir panjang, Pak Kasur menerima saya menjadi asisten pada 4 April 1970. Hingga sekarang, saya jadikan tanggal itu sebagai tanggal yang bersejarah di dalam hidup saya," imbuh Pendiri dan Ketua Yayasan Nakula Sadewa ini.

Dari sinilah awal kegemilangan Tong mulai meningkat, hingga akhirnya Pak Kasur berpesan kepada Seto yang tidak bisa dilupakannya. "Dik, kalau saya mati. Adik yang harus melanjutkan perjalanan saya. Sejak saat itu, saya mulai giat dan aktif dalam menekuni dunia anak-anak," tutur Pendiri dan Ketua Yayasan Mutiara Indonesia ini.

Dengan penghasilan yang didapatkannya, Tong berhasil mencapai sarjana Psikologi Universitas Indonesia. Setelah 37 berkiprah di dunia anak belum membuat Seto puas. "Karena jutaan anak-anak haknya masih dilanggar, misalnya dalam perceraian, kekerasan dengan mengatas namakan pendidikan, dan masih banyak yang diperdagangkan. Sehingga, saya mencoba untuk menumbuhkan minat generasi muda untuk meneruskan estafet Pak Kasur dengan membuat kelompok pencinta anak (Kompak)," kata mantan Dekan Fakultas Psikologi Universitas Tarumanegara ini.

Bermoto â€~Bangsa yang besar adalah Bangsa yang mencintai anak-anak' membuat Seto konsisten terjun ke dunia anak-anak. "Walaupun saya ditawari untuk terjun di dunia politik, saya tidak menginginkannya. Dengan berat hati saya akan menolaknya, karena saya tidak mempunyai keahlian yang lain selain momong anak," tandas lulusan Fakultas Psikologi UI 1981 ini.

Seto berpesan, maraknya penculikan, penganiayaan dan perdagangan anak yang terjadi akhir-akhir ini membuat miris hati Tong. Sehingga orang tua harus berperan aktif dalam menjaga anak-anak walau dengan kesibukan yang menyita waktu dan perhatian orang tua. Bahkan, kalau perlu titipkan anak kepada orang yang bertanggung jawab penuh.

"Orang tua harus peduli terhadap hak anak, termasuk hak untuk mendapat perlindungan. Jadi orang tua harus sadar, bahwa anak tidak cukup mampu untuk melindungi diri sendiri. Di satu sisi harus dilatih langkah-langkah awal, sepert berani teriak, jangan pergi ke tempat yang sepi, memakai perhiasan yang belebihan. Dan orangtua harus mengetahui setiap detik di mana anak-anak berada," papar lulusan Program Pascasarjana Psikologi UI ini.

Keterbukaan adalah Kunci Utama Keluarga

Kesibukan Seto ternyata tidak membuat Deviana, sang isteri, komplain dalam urusan rumah tangga. Karena sejak dini, Seto telah mengajarkan kepada anak dan isterinya untuk belajar saling terbuka terhadap semua permasalahan.

"Hampir setiap Sabtu, kita melakukan Sidang Umum Permasalahan Rumah. Nah, disitulah kita mulai saling terbuka mengenai semua permasalahan di rumah. Saat itu juga kita saling kritik dan mengritik, sehingga tidak ada lagi masalah yang mengganjal di antara keluarga. Kalau perlu, setiap saya akan berkunjung ke suatu tempat sering juga mengajak keluarga. Agar mereka tahu, bagaimana pekerjaan yang dikerjakan oleh ayahnya," tandas ayah dari empat bersaudara ini.

Berjarak 18 tahun dengan Seto, tak membuat hati Devi menciut. Baginya, Seto merupakan sosok bapak, saudara dan sahabat dalam berbagi suka dan duka. Setopun sempat bernazar, jika suatu saat dirinya menikah dia akan mendongeng kepada anak-anak yatim piatu.

"Usai para tamu pulang, kita langsung melepas pakaian dan berganti dengan kostum biasa. Bahkan, isteri saya masih menggunakan sanggul dan langsung menuju Panti Asuhan Muslimin di Kawasan Keramat Raya untuk melaksanakan nazar saya," kenangnya.

BIODATA
Nama: Seto Mulyadi (Kak Seto)
Lahir: Klaten, Jawa Tengah, 28 Agustus 1951
Agama: Islam
Ayah/Ibu: Mulyadi Effendy/Mariati
Istri: Deviana
Anak:
- Eka Putri Duta Sari
- Bimo Dwi Putra Utama
- Shelomita Kartika Putri Maharani
- Nindya Putri Catur Permatasari
Pendidikan:
- SD Ngepos, Klaten (1963)
- SMK, Klaten (1966)
- SMA St. Louis, Surabaya (1969)
- Fakultas Psikologi Universitas Indonesia (S1, 1981)
- Program Pascasarjana Universitas Indonesia (Magister bidang psikologi, 1989)
- Program Pascasarjana Universitas Indonesia (doktor bidang psikologi, 1993)
Karir:
- Ketua Pelaksana Pembangunan Istana Anak-Anak Taman Mini Indonesia Indonesia (1983)
- Pendiri dan Ketua Yayasan Mutiara Indonesia (1982-sekarang)
- Pendiri dan Ketua Umum Yayasan Nakula Sadewa (1984-sekarang)
- Dekan Fakultas Psikologi Universitas Tarumanegara, Jakarta (1994-1997)
- Ketua Umum Komisi Nasional Perlindungan Anak (1998-sekarang)
Kegiatan Lain:
- Sekretaris Jenderal Ikatan Sarjana Psikologi Indonesia (1983-1985)
- Director at-large International Council of Psychologists (1985)
- Anggota International Society for Twins Studies (1985-sekarang)
- Anggota Creative Education Foundation (1993-sekarang)
- Anggota World Council for Gifted & Talented Children (1994-sekarang)
Buku:
Anakku, Sahabat, dan Guruku (1997)
Penghargaan:
- Orang Muda Berkarya Indonesia, kategori Pengabdian pada Dunia Anak-anak dari Presiden RI (1987)
- The Outstanding Young Person of the World, Amsterdam; kategori Contribution to World Peace, dari Jaycess International (1987)
- Peace Messenger Award, New York, dari Sekjen PBB Javier Perez de Cuellar (1987)
- The Golden Balloon Award, New York; kategori Social Activity dari World Children's Day Foundation & Unicef (1989)
Alamat Rumah/Kantor: Jalan Taman Cirendeu Permai 13, Jakarta 15419